Berkat di balik Badai


“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”


Beberapa badai dalam hidup kita bukanlah hasil dan ketidaktaatan kita kepada Allah; melainkan hasil dan ketaatan kita kepada-Nya.
Sebuah contoh yang baik dan sebuah ketaatan adalah Ayub.
Apa yang Ayub telah perbuat sehingga semua malapetaka itu menimpa dirinya?
Tidak ada.
Malah Ayub berbuat baik, sampai-sampai Allah memuji dirinya di hadapan malaikat-malaikat dan setan: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:8)
Kemudian badai pencobaan terhadap Ayub pun dimulai.
Pencobaan ini dibolehkan Allah terjadi agar membawa perubahan dalam hidupnya.
Maka Ayub melewati badai yang menyempurnakan.
Yakobus menulis, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” (Yakobus 1:2.-4)
Sebab itu pada akhirnya,.padai yang menyempurnakan ini adalah supaya membuat kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
 Kita mungkin berpikir bahwa ketika hal buruk terjadi, semua itu akan selalu berubah menjadi hal yang baik, sebab Roma 8:28 mengatakan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.."
Tetapi meskipun ada beberapa hal buruk yang Allah ubah menjadi hal baik, ada juga beberapa hal buruk yang tetap menjadi hal buruk, hal ¡tu terjadi agar kita selalu bersandar kepada Tuhan.
Mari kita ingat ayat yang datang setelah Roma 8:28: “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dan semula, mereka juga ditentukan-Nya dan semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya (Roma 8:29)
Akhir dan pencobaan bukanlah untuk membuat kita bahagia, tapi untuk membuat kita kudus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pertanggungjawaban Acara Gathering Pengurus PMK FH Unpad Periode 2013/2014

Tetap Setia Meski Melewati Ujian

Ringkasan Khotbah November 2020